"TENANGLAH! INI AKU JANGAN TAKUT!"
"Percaya"
Bummm!!
Kepala seakan-akan meledak. Pertempuran antara ketakutan satu dengan ketakutan yang lain, beradu api di dalam.
Sedang si Nyali kecil hanya berdiam, nampak ragu-ragu untuk maju.
"Lawan tidak? lawan tidak?" Tentu saja dengan rasa cemas, ia terus-menerus menghitung urut jari-jarinya, sambil bergumam.
Entalah, ia semakin terlihat kacau, ketika mengucapkan kata-kata itu lagi.
Lalu, diintipnya kobaran-kobaran api yang meluluh-lantakan seisi kepala. Ada tagihan-tagihan yang berseliweran terbang dengan memegang senjata. Belum lagi segerombolan 'bar-bar' yang melabelinya kedewasaan, berdiri gagah saling menantang untuk berperang satu sama lain.
Sumber: Pixabay |
Si Nyali kecil kembali menciut.
Sementara itu, peluh benar-benar menetes deras dari dahinya. Ia sadar, bahwa semua kekacauan ini harus segera diakhiri, karena tidak ada seorang pun yang dapat menolongnya, selain ia seorang.
"Lawan!" pekiknya.
Lalu sambil berlari, ia mulai menghujam mereka satu-persatu.
"Sungguh sayang,
ketakutan-ketakutan kecil yang nyempil di kepala
Nyatanya dapat membuat lumpuh tubuh-tubuh yang perkasa"
-Getah Damar-
mantap
ReplyDeleteJangan takut, ada saya! 😉
ReplyDeletejangan takut haha
Deletemantap
ReplyDelete