Satu Hari Jalan-jalan di Nusa Penida : Hati senang, Kaki gemetar.

"Nusa Penida Yang  Cantik"

Saya bersyukur, setelah beberapa tahun berada di Bali, akhirnya kesampaian juga untuk  berkunjung ke pulau Nusa Penida. Bila sebelumnya saya sudah  mengunjungi pulau Nusa Lembongan pada pertengahan tahun 2021 yang lalu.

Kelingking, Nusa Penida, Cantik!
Sumber : Mega

Dan kali ini yang membedakan perjalanan ke Nusa Penida jauh lebih menyenangkan dibanding saat ke Nusa Lembongan ialah tujuannya. Ya, bila di Nusa Lembongan, agenda perjalanannya bukanlah jalan-jalan, melainkan urusan pekerjaanlah yang mengharuskan saya ke sana. 

Huh, budak korporat! hehe.

"Ayo sabtu ke Penida" Begitu ajak Mega, teman kerja sekantor yang tiba-tiba nyeletuk dipagi hari, sambil menyuap nasi yang baru saja dibukanya di selasar kantor.

"Pulang kapan?"

"Ga lama, sehari aja PP"

"Ga nginep kan ya?"

"Engga, aman kok"

"Mmm bentar" sambil kuambil hape miliku, lantas skrol atas, skrol bawah kemudian aku mengangguk,

"Oke"

Dari Pantai Sanur menyebrang ke Nusa Penida, Nyaris terlambat!

Dan peristiwa bangun kesiangan pun harus  kembali terulang. Janji ketemuan pukul tujuh pagi pun batal, akibat malam sebelum berangkat, aku keasikan ngobrol dengan seorang kerabat yang datang berkunjung hingga pukul dua pagi. Sialan, aku kesiangan! akhirnya tanpa pikir panjang, motor supra miliku, ku geber melaju menuju  penyebrangan pantai Sanur.

Ya, untuk sampai ke Nusa Penida salah satunya dapat ditempuh dengan menggunakan Fast boat dari  penyebrangan pantai Sanur. Di sana, satu orang dewasa dikenai tarif sebesar RP75.000 untuk sekali jalan. Karena waktu itu kami memesan tiket untuk pulang dan pergi, maka  dikenai tarif sebesar 150.000 per orang.

Menanti, di pantai Nusa Penida.
Sumber : Dok.Pribadi

Sesampainya di pantai Sanur, terlihat para penumpang fast boat yang berdiri menunggu keberangkatan.  Sambil menikmati pemandangan pantai Sanur yang indah dengan deburan ombak yang berbuih mengulung-gulung, seraya tampak dibelakang sana  pulau Nusa penida yang anggun, seolah-olah memanggil kami untuk segera menyambanginya. 

Di sana, banyak operator fast boat yang menyediakan jasa penyeberangan. Salah satunya operator Fast boat The Tanis yang akan kami tumpangi. Rata-rata kapasitas boat sendiri dapat menampung hingga 100 penumpang.

The Tanis 
Sumber : Dok. Pribadi

Selang beberapa waktu menunggu, akhirnya boat kami bersiap untuk berangkat. Meski sebelumnya, aku yang terakhir sampai di pantai Sanur, harus meminta maaf kepada Mega dan dua teman yang lain, Ian dan Farras, sambil nyengir-nyengir mengaku salah karena bangun kesiangan. Meminta maaf, karena sempat membuat si Mega ketar-ketir karena dia yang "Nomboki" tiket pesananku. Masa iya, tiketnya ada orangnya hilang, kan jadi rugi tiga ratus ribu.  

Selain itu, jangan coba-coba menanyakan rumus mode pakaian apa yang aku pakai untuk pergi ke Nusa Penida, Lha wong, mandi aja ala kadarnya, serta tak ada sesuap nasipun yang berhasil kutelan, menjadi  bumbu cerita yang konyol bagiku waktu itu.

Perjalan dengan mengunakan fast boat The Tanis sendiri, memakan waktu sekitar 45 menit. Beruntungnya kami, cuaca serta angin dan gelombang laut sedang baik. Sehingga perjalanan yang kami tempuh dapat berjalan aman dan lancar. Tidak seperti waktu ke Nusa Lembongan yang lalu, pada waktu itu aku dan rombongan, merasakan gelombang laut yang sedang tinggi-tingginya, alhasil beberapa orang  sampai berteriak ketakutan hingga ada beberapa yang mengalami mabuk laut. 

Jalan-jalan ke Nusa Penida, Cukup Sewa motor saja!

Hmm memang benar kata orang-orang, untuk berkeliling mengunjungi Nusa Penida, jangan bingung soal kendaraan. Karena sesampainya di Nusa Penida, kami telah disambut oleh beberapa orang yang menawarkan jasa sewa kendaraan, salah satunya sepeda motor. Kami diberi biaya sewa sebesar RP. 70.000 yang sebelumnya sudah kami tawar. Setelah bersiap sana-sini, akhirnya dua unit sepeda motor berhasil kami dapatkan untuk menuju tujuan petualangan kami di Nusa Penida.



Oiya, selain itu kami juga dikenai tarif masuk ke pulau Nusa Penida sebesar Rp. 25.000 per orang. Biaya itu kami bayarkan, tepat saat hendak masuk ke gapura desa. Di sana sudah ada petugas yang menyodorkan karcis yang langsung kami bayarkan saat itu juga.


Selepas membayar, kami sempat berhenti sejenak dan berembuk untuk menentukan tujuan awal ke mana kami harus pergi. Akhirnya setelah obrol sana obrol sini, kami pun memutuskan untuk mengunjungi pantai Diamond beach terlebih dahulu. 


Oke, kita berangkat!


Diamond Beach, tujuan awal yang, menawan di Nusa Penida.

Mulanya kami mengira perjalanan untuk ke sana tidak memerlukan waktu lama. Ternyata untuk sampai ke pantai Diamond Beach, memerlukan waktu perjalanan selama 1 Jam. Wow, aku  yang awalnya mengira pulau Nusa Penida ga bakal habis sehari untuk di kelilingi, ternyata salah besar. Pulau yang luasnya kurang lebih 192 Km ini ternyata besar juga. Mungkin aku sedikit remeh karena melihat penampakan pulaunya di peta yang terlihat lebih kecil dibanding pulau Bali.

Pantai Diamond Beach. Keren uy.
Sumber : Dok. Pribadi

Dan saat pertama kali tiba, lalu melihat pantai Diamond Beach, tak ada kata yang keluar selain "Cuaantik Banget!" Asli ga bohong. Air lautnya yang jernih, serta gelombang-gelombang yang beriak tersapu angin, memantulkan kilauan cahaya yang seolah-olah nampak seperti pantulan kumpulan berlian yang dikenai cahaya. Mungkin karena hal itulah namanya Diamond Beach, yang tampak berkilau seperti Berlian.

Ya, kami menyaksikanya dari atas ketinggian. Karena rupa dan kondisi pantai Diamond beach sendiri dikelilingi oleh tebing-tebing kapur yang tinggi. Selain itu, bila hendak menuju ke bibir pantainya, pengunjung harus menuruni banyak anak tangga yang cukup curam dengan berhati-hati. Kami pun memutuskan juga untuk menuruni anak tangga tersebut.

Anak tangganya sendiri dibuat dari pahatan-pahatan batuan tebing yang dibuat oleh pengelola, disisi tepinya diberi pembatas berupa tiang dan anyaman tali. Cukup menyeramkan saat menuruni anak tangga tersebut, pastinya perlu bersabar dengan rasa awas yang tinggi.

Farras, Aku, Ian, dan Mega.
Sumber : Mega

Tangga Terjal Pantai Diamond Beach.
Sumber : Dok. Pribadi.


Ian on Action! Menapaki tangga terjal pantai Diamond Beach.
Sumber : Dok. Pribadi

Setelah berfoto-foto, serta turun-naik anak tangga hingga gempor. akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke  tujuan berikutnya, yaitu pantai kelingking beach.

Si cantik yang Ikonik, Pantai Kelingking Beach di Nusa Penida.

Bagi kebanyakan orang, pantai Kelingking Beach adalah tujuan puncak yang wajib dikunjungi saat ke Nusa Penida. Sama halnya dengan kami waktu itu, Pantai Kelingking Beach adalah "The Final Destination" yang harus kami kunjungi apapun rintangannya. Meski badan sudah lemas, kaki yang penuh dengan getar, serta peluh yang deras menetes karena nyala terik matahari yang benar-benar menyengat waktu itu. 

Namun, rasa lelah  pun sementara sirna saat motor kami deras melaju di jalanan Pulau Nusa Penida, menuju pantai Kelingking Beach. Hamparan padang ilalang, serta beberapa perkebunan warga yang hijau, nyatanya mampu membuat mata dan hati kami jadi adem. Rasa panas di kulit pun sedikit terobati dengan hamparan pemandangan yang cantik jauh di sana.

Ngebut kami meliuk menyusuri jalanan yang ada di pulau Nusa Penida, karena kami tidak ingin terlalu sore ataupun sampai tertinggal oleh Boat nantinya. Sebagi informasi tambahan, Boat yang kami tumpangi, akan kembali ke  pantai Sanur pada pukul lima sore. Dan lama perjalanan dari pantai Diamond beach ke Pantai Kelingking beach sendiri memakan waktu 1 jam. 

Setibanya di Pantai Kelingking Beach, ternyata  ramai juga oleh kunjungan wisatawan. Itu tampak saat kami berjalan dari tempat parkir motor, di sana banyak wisatawan lokal atau pun manca negara yang telah memadati jalan setapak, berduyun-duyun menuju  pantai.

Yang terkenal dari pantai ini, ialah spot fotonya yang berada di bibir tebing dengan memperlihatkan dari kejauhan ujung tebing karang yang memanjang sebagai latarnya.

Untuk bisa berfoto ria dan mengabadikan gambar yang keren itu, kami harus rela antri untuk mendapatkannya. Karena di lokasi yang sama, telah banyak wisatawan yang antre untuk berfoto.


Untungnya ada foto berempat, meski ga estetiknya sama sekali. Haha.
Sumber : Mega

Jepretan di sisi kiri anak tangga Kelingking Beach.
Sumber : Pribadi

Cakep banget!
Sumber : Dok. Pribadi

Saking berjubelnya wisatawan yang hendak berfoto, kami sampai-sampai diusir secara halus oleh seorang juru foto yang hendak mengambil gambar di lokasi tersebut.

Sambil nyengir, kami bergeser pelan kebawah mencari spot foto yang pas. Meski harus rela turun lagi ke bawah. Duh, tambah gempor kaki kami. 

Oiya, sama halnya dengan pantai diamond beach, di pantai kelingking beach ini untuk sampai ke bibir pantainya harus menuruni anak tangga yang lumayan panjang dan terjal. Yang pasti, bisa bikin kaki kalian gempor kuadrat!


Akhirnya kami memutuskan untuk tidak turun hingga ke bawah. Mengingat lutut kami yang  tidak terkondisikan, gemetar serta lunglai. Haha. Apalagi ditambah saat berpapasan dengan beberapa wisatawan lain yang berjalan naik, semua wajah mereka  terlihat masam dan kelelahan.

Lemes banget pak? hehe.
Sumber : Dok. Mega

"Wislah, kita balik aja, udah lemes broo"

"Okelah, yuk balik"

Akhirnya, petualangan ke Nusa Penida waktu itu berakhir juga. Meski kaki rasanya sudah mau protol saking capeknya. Mungkin bagi kalian yang kelak ingin berkunjung Ke Nusa Penida, ada baiknya latihan fisik dulu ya, biar kuat naik turun anak tangganya yang joss itu. 

Salam



-Kalau mau jalan-jalan
Jangan lupa olahraga-

Getah Damar 
(yang lagi mikirin quote cakep)

 




Comments

  1. Hahahahaha berasa sih itu , betis udah kayak bekonde yaaa mas 🤣🤣. Duuuh pas ke Bali Maret kemarin, aku ga ke Nusa penida sih.. sebenernya tahu tempat ini, cuma Krn mikirnya pasti rame, secara terkenal banget, akhirnya kami skip. Nyari tempat yg lebih sepi 😁.

    Aku udh cukup puas bangt bisa lihat foto2nya dari tulisan teman2 gini. Mega itu ternyata cowo ya mas, aku kirain cewe 😅

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wkwk iya, Mega itu teman kerja saya, cowok.

      Btw, memang gempor banget lo kesana. Naik turun anak tangganya yang kerasa.
      Salam kak.

      Delete
  2. Mandi Ala kadarnya tapi kan tetep wangi kan ya bang? wkwkkw
    mau turun aja sepertinya sudah lelah, naiknya nanti gimana n__n? yah jadi nggak tahu deh jumlah anak tangganya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wangi harus dong. Biar tetap ganteng. Iya, di sanam anak tangganya banyak banget, saya sampe ga tau berapa jumlahnya. Karena sudah capek duluan naik, jadi ga sempat menghitungnya.

      Delete
  3. Kirain Mega itu cewek eh ternyata cowok teman kerja ya.😅

    Lihat fotonya itu yang kelingking beach sepertinya agak serem ya, soalnya ada di pinggir jembatan bawahnya itu laut.😱

    Alhamdulillah semuanya lancar jalan-jalan ke Nusa penida biarpun kaki gempor.😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha iya mas. Mega itu teman saya dan dia cowok.
      Bener mas, Bawahnya laut, tapi buaguss meski serem

      Delete
  4. Sounds like you had a pretty good time. Nice photos!

    ReplyDelete
  5. Keren banget... Jadi makin pengen jalan-jalan kesana

    ReplyDelete
  6. Nusa Penida. Namanya cantik, pemandangannya indah, ya, ananda Supriyadi. Enaknya. Keliling bisa nyewa motor. Terima kasih telah berbagi. Salam sukses selalu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo ibu Nur. Salam kembali. Nusa Penida meamang cantik, semoga ibu bisa berkun jung ke sana. Mungkin bisa pergi bersama Suami atau anak-anak tercinta

      Delete
  7. Memang seru ya mas supriyadi kalau bujang bujang dah pada ngumpul dan mlampah mlampah, dijamin walau malamnya lek lekan sampai jam 2 pagi, bangun kesiangan, lupa sarapan tetep gas hehehehhe...

    pantainya biru sekali.. dan areanya tak sekecil yang tampak di peta...malah dari diamond beach ke pantai kelingking bisa memakan waktu agak panjang..meski suasananya tetap seru dan indah diabadikan...terlebih banyak pahatan tebing dan tangga yang terjal yang menjadikan pantai pantai di Bali ini punya ciri khasnya sendiri sendiri...menyenangkan juga ya kerja di Bali, serasa plesiran terus hehehhe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul Mbak Mbul, kalau masih bujang itu apa-apa sikat. Ga banyak yang dipikirin, selain mikirin jodohnya yang ga nampak-nampak. hehe salam

      Delete
  8. Waduh, itu pemandangannya bagus benar Bang. Benar-benar asri dan memanjakan mata.

    Mungkin kalau ada kesempatan bisa coba main ke Nusa Penida nih. Terima Kasih Bang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, betul mas Nusa penida memang cakep. Mas Teddy sepertinya harus ke sana deh. Salam

      Delete
  9. sangat cantikkkkkkkkkk Nusa Penida ni. di sini (kuala lumpur) ada billboard besar berlatar belakangkan gambar Nusa Penida organizes by Indonesia Tourism. harap2 ada rezeki saya tiba di sini suatu hari nanti

    ReplyDelete

Post a Comment

terimakasih telah membaca tulisan ini, saya sangat senang bila anda berkenan meninggalkan jejak. salam

yang lain dari getah damar