Mari berkenalan dengan Getah Damar

 Mengapa Getah Damar?

Mungkin sebagian teman-teman yang pernah membaca ataupun mengunjungi blog ini, sering bertanya-tanya dalam benaknya, "kenapa sih namanya Getah Damar?"

Siapa Aku?

Saya sendiri memang tak ada niatan merancang secara khusus serta menamainya Getah Damar. Nama tersebut muncul sepintas saja, ketika pertama kali saya membuat blog pada pertengahan tahun 2018. Waktu itu tulisan-tulisan blog ini kebanyakan berisi kumpulan puisi tentang keresahan-keresahan yang saya alami. 

Ya, seorang anak muda yang waktu itu merasa resah terhadap hidupnya. Resah terhadap kuliah dan skripsinya, resah terhadap cita-cita dan harapannya, dan tentu saja resah terhadap hati dan cintanya. Iya, jujur saja 2018 adalah puncak patah hati yang saya alami. Ealah patah hati..

Dan untuk mengobati keresahan tersebut, akhirnya saya memutuskan untuk membuat sebuah blog serta mengisinya dengan sempalan-sempalan kata milik saya, yang terserak di mana-mana. Sempalan kata yang ada di lembar belakang buku kuliah, kertas-kertas undangan rapat, serta pada dinding-dinding sekertariat di kampus. Maklum, sebagai mahasiswa yang saat itu 'hiperaktif' di kegiatan kampus, media-media 'kolot' tersebut nyatanya mampu menjadi sarana pelipur lara, serta pembaur keresahan.

Setelah cukup banyak kata yang saya tuliskan pada blog Getah Damar kala itu, akhirnya dengan berbagai macam alasan, tulisan yang menye-menye itu pun saya hapus. Haha. Aneh juga membaca tulisan sendiri saat pikiran sudah sehat dan waras seratus persen.

Haha pengen ketawa lagikan jadinya.

Namun bila diingat, saya sebenarnya memiliki kenangan terhadap Getah Damar, dalam wujud yang sebenarnya. Getah damar yang saya kenal ialah getah dari pohon-pohon besar yang ada di sekitar rumah saya, Kalimantan tengah. Di sana pohon-pohon besar yang telah tumbang menyisakan getah-getah yang telah mengeras dan tampak berwarna coklat kehitam-hitaman serta menyerupai kristal. 

Mendiang nenek saya bercerita, salah satu kegunaan dari getah damar, ialah sebagai penambal lubang pada sela-sela papan perahu tradisional. Selain itu masih banyak manfaat dari Getah Damar. Dan keunikan dari Getah damar akan berbau harum bila dibakar.

Jadi bila ditanya mengapa Getah Damar? mungkin jawaban singkatnya karena Getah Damar adalah rumah bagi saya. Rumah disaat sepi mulai membuncah, rumah disaat gagasan-gagasan dikepala saya perlu ruang untuk bersuara. Lebih tepatnya, Getah Damar adalah rumah kreatif bagi saya! Saya akan terus berkarya bersama Getah Damar. Entah puisi, cerpen, catatan-catatan perjalanan ataupun tulisan-tulisan lainnya. Namun yang terpenting, pikiran dan gagasan saya bebas dan tidak terbelenggu. 


Jika nanti saya mati,
Pikiran-pikiran saya akan tetap hidup di dalam kata-kata.

Comments

  1. Dahulu kampung saya juga terkensl dengan getah/pohon damar. Tapi sekarang boleh dikatakan telah musnah. Bersamaan dengan hadirnya mesin sinsaw. Jangankan pohon damar, pohon pisang pun kalau ada yang beli juga dibabat habis. He he .... Selamat sore ananda Supriadi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bu, sekarang pohon-pohon besar itu berganti menjadi pohon-pohon sawit. Dan serasa ia menjadi bangkai di tanahnya sendiri. Sedih juga melihat kondisi seperti saat ini, Hmm apalah daya kita selaku manusia ya bu. Selamat malam Ibu Nut

      Delete
  2. filosofi getah damar sebagai nama blognya bagus juga mas

    kampung halamannya ternyata di kalimantan tengah ya, jadi ingat hutan dan paru paru dunia kalau kalimantan aku mas

    sebenernya nulis apapun termasuk yang sesuai minat kita sih ga pa pa ya, tapi ya kadang pas dibaca lagi ya bikin ngguyu juga sih hahahhaham..namanya juga waktu terus berjalan . kadang oernah di masa galau kadang ga...ya macem macem juga jadinya bentuk tulisan yang diciptakan karenanya

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul mbak Mbul. Semua yang saya tulis sesuai dengan apa yang saya rasakan. Entah sedih atau pun senang. Bisa juga mengalami peristiwa-peristiwa yang mengasyikan sebisanya saya menulis. Tapi akhir-akhir ini kesibukan bikin semuanya melambat. Betul ga mbak?

      Delete
    2. iya mas memang kalau menulis jujut dengan apa yang dirasakan akan lebih sampai ke hati pembaca..biasanya akan larut dalam ceritanya dan malah jadi pembaca loyal blognya soalnya tulisannya bagus...sekarang jarang yang konsen ke nulis agak nyastra gitu...padahal aku sih suka baca baca tulisan indah dan mendayu dayu hahahha..ayo semangat menulis terus mas!

      Delete
  3. Oh ternyata getah damar itu terinspirasi dari getah dari pohon damar yang ada di sekitar rumah mas Supri ya.😃

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mas Agus, dulu saya buat mainan itu getahnya. Wangi juga lo. Tapu masih wangian kemenyan sih hehe

      Delete
    2. Oh getahnya bisa buat mainan apa itu?

      Kalo kemenyan memang wangi apalagi kalo dibakar.😅

      Delete
    3. ya main pake api mas, dibakar. ditumbuk sampai halus, trus di lempar ke api jadinya kaya api menyembur itu mas. seru lah

      Delete
  4. Wah, aku baru tahu getah damar itu untuk penambal lubang. Hehe... jadi, kalau aku artikan menurut sepemahamanku ya, kamu sebagai seorang manusia, kamu ingin menyembuhkan, melengkapi, menghibur, dan menolong lainnya yang terluka dengan menutup rasa sakit mereka. Semangat!

    Jadi keinget postku tentang "kenapa aku bikin blog dengan nama dunia melihatku?" Karena aku pengen jadi poros, aku pengen dunia ngelihat keberadaanku.

    Well, semoga kita bisa seperti yang kita harapkan ya kak. Semangat kita!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyak Kak Einid, terimiaksih sudah memnjabarkan arti dan maksud dari getah damar. Dan semoga kita benar-benar seperti yang kita harapkan. Salam sehat kak Einid

      Delete
  5. Very informative article! What a interesting information about the rosin. Thanks.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thanks my friend for visisting my blog. Yes, this story about my blog name, Getah Damar.

      Delete
  6. salam kenal mas
    saya dulu bikin blog juga isinya galau2an mulu mas :D
    sampe ketawa sendiri kalo dibaca lagi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai salam kenal. Wah sama dong kita. bikin blog buat mencurahkan isi hati. Tapi sekarang udah enggak kan ya? hehe sekarang lebih mikir bikin tulisan yang bisa dinikmati oleh banyak orang, selain pengisi kebosanan.

      Delete
  7. "Daha sonra ölürsem,
    Düşüncelerim kelimelerle yaşayacak"

    Aniden düşünüp aniden gülümseyebileceğim bir yazı. Seni tebrik ediyorum.

    ReplyDelete

  8. ziyaret ettiğiniz için teşekkür ederim arkadaşım. Doğru, öleceğiz ama sözlerimiz sonsuza kadar sürecek

    ReplyDelete
  9. nice to know you. keep on blogging ya

    ReplyDelete

Post a Comment

terimakasih telah membaca tulisan ini, saya sangat senang bila anda berkenan meninggalkan jejak. salam

yang lain dari getah damar