ayo jalan-jalan ke Taman pancing, Pemogan Denpasar.


"Taman Pancing"
Bali. Mendengar katanya langsung mengarahkan kita pada suatu tempat dengan sejuta keindahan alam dan pesonanya. Mulai dari hutan, gunung, hingga pantai yang tak pernah luput dari incaran para pelancong, baik domestik maupun mancanegara. Bila dijabarkan satu persatu tak akan ada habisnya kita membicarakan tempat wisata yang ada di pulau ini. Untuk gunung, kita akan menemukan Gunung Agung sebagai puncak tertingginya, selain masih ada pilihan wisata dataran tinggi yang lain seperti Bedugul dan Kintamani. Untuk pantai tentunya kita tak akan pernah kehabisan pilihan tempat keren dan indah disini. Terutama pada pantai di sepanjang pesisir selatan pulau Bali. Sebut saja pantai yang paling terkenal seperti Kuta, Sanur, Seminyak dan masih banyak lain.
Suasana ramai Taman pancing. (Btw, bukan fotographer profesional. gambarnya seadanya)
Sumber : Pribadi

Selain terkenal akan keindahan dan keelokan alamnya, Bali juga terkenal akan akar budayanya yang kuat. Budaya yang lahir dari sumber kekuatan alam, membuat Bali menjadi salah satu tujuan wisata yang berkarakter. Bila Martinus Antonius Weselinus Brouwer atau dikenal dengan M.A.W Brouwer mengatakan, “bumi Pasundan lahir ketika Tuhan sedang tersenyum”, untuk memuji keindahan dan kesuburan tanah Pasundan. Maka untuk pulau Bali, bisa jadi lahir saat perasaan Tuhan sedang berbunga-bunga. Ya, karena Bali diciptakan Tuhan dengan sejuta keragaman dan keindahan, bak kumpulan rumpun bunga yang berwarna-warni. 

Selain dapat menjumpai tempat wisata  alam yang indah, di Bali kita juga dapat menemui tempat yang menarik dan unik. Tentunya wajib dikunjungi bagi kita yang mempunyai jiwa travelling. Tempat tersebut bernama taman pancing. Sesuai dengan namanya, tempat ini memang sering dimanfaatkan untuk memancing. Taman pancing sendiri adalah sebuah sungai panjang yang berada di jalan Taman Pancing, Pemogan, kecamatan Denpasar selatan, Kota Denpasar. Sungai ini sengaja dibangun pemerintah kota Denpasar sebagai taman publik yang ramah rakyat. Di tepi kanan dan kiri sungainya ditanami rumput hijau yang rapi dan indah, sehingga membuat nyaman masyarakat yang berkunjung. Selain itu, bibit-bibit ikan sengaja di sebar, sebagai salah satu cara menarik minat masyarakat untuk memancing di sini.

Selain digunakan untuk memancing, tempat ini juga sering dikunjungi masyarakat untuk bertamasya sambil menikmati senja, bermain bersama rekan atau keluarga. Karena telah disediakan kursi-kursi taman untuk bersantai, selain kita juga dapat duduk dengan santai di atas rumputnya yang rapi. Selain untuk bersantai, disini kita juga dapat berolahraga, khususnya lari. Karena telah disediakan sebuah jogging track sepanjang kurang lebih seratus meter, yang dapat digunakan oleh siapapun. Dan bagi yang suka dengan kegiatan pijat-memijat, disini disediakan wadah persegi panjang dengan ukuran kurang lebih 10 x 4 meter, terletak diujung lintasan jogging track dengan susunan batuan yang dibuat timbul untuk memberikan efek pijat refleksi pada telapak kaki. Biasanya warga yang lanjut usia sering memanfaatkan fasilitas ini, karena dipercaya bermanfaat untuk memperlancar peredaran darah.
Lintasan Refleksi.
(abaikan Om-om yang garuk pantat)
Sumber : Pribadi

Untuk waktu-waktu tertentu, taman pancing juga dimanfaatkan masyarakat ataupun instansi untuk melaksanakan berbagai event. Seperti acara tujuh belasan yang diisi dengan berbagai macam perlombaan, acara pentas budaya, pagelaran musik, dan beberapa acara lainnya. Pokoknya, bila bertepatan dengan agenda-agenda besar, taman pancing tak akan pernah sepi dari keramaian dan kegiatan.
Oh ya, namun sayang, terkadang kesadaran masyarakat yang berkunjung masih kurang untuk menjaga kebersihannya. Padahal tiap pagi para petugas kebersihan telah bekerja keras untuk menyapu dan memungut sampah yang berserakan di seputaran taman pancing. Juga dengan menggunakan perahu kecil untuk mengambil sampah yang mengapung di atas permukaan sungai. Sangat disayangkan, fasilitas yang dengan bebas dan gratis bisa dinikmati, namun sebagian dari kita masih tidak bisa menjaganya. Ya, setidaknya bila tidak bisa merawat secara langsung, hanya dengan tidak membuang sampah sembarangan saja sudah cukup, sebagai langkah kecil untuk menjaga taman pancing tetap bersih. Akhir kata, yuk main-main sebentar ke Taman Pancing dari pada bosan!  enjoy!
Ya kalau pas lagi bersih, bisa kaya gini! mantep!
(Mantep juga bisa nongki sama si doi. Btw jomblo jangan mewek)



Comments

  1. Taman pancingnya seru nih. Di Malang cuma ada taman-taman, nggak ada sungainya, padahal menikmati taman sambil mandangin sungai itu asyik lho, bisa disambi baca buku. Hehe...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Seru kak, iya di Malang banyak taman, namun tidak ada sungai yang dibuat taman seperti di Bali.

      Delete
    2. Karena Sungai di Malang terlalu jauh dari perkotaan dan ada pun terlalu di bawah, jadi ya nggak bisa dijadikan taman bersungai. Padahal taman bersungai itu kayak ada di luar negeri gitu, asyik.

      Delete
  2. Anak laki laki kecil saya itu seneeeng bgt kalo urusan pancing memancing. Sampai sampai akhirnya dibuatkan empang kecil di belakang rumah.
    Ide yg bagus ni ya di Bali ada Taman Pancing seperti ini. Daripada ke emol emol yang ruame, kekuarga kami paling seneng ni kalau diajak kesini

    ReplyDelete
    Replies
    1. waktu SD saya juga suka mancing kak, tapi sekarang karena sudah sibuk bekerja, hobi ternyata bisa pupus.

      Delete
  3. Replies
    1. iya betul, tertata rapi. coba ke sana pasti nyaman.

      Delete

Post a Comment

terimakasih telah membaca tulisan ini, saya sangat senang bila anda berkenan meninggalkan jejak. salam

yang lain dari getah damar